Wikipedia

Search results

Translate

8 March 2016

Laporan Pendahuluan Abortus



LANDASAN TEORI

  1. MEDIS
MACAM-MACAM ABORTUS
a.       Abortus imminens ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
b.      Abortus insipiens ialah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi servik uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
c.       Abortus inkompletus ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
d.      Abortus inkompletus ialah semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
e.       Abortus servikalis ialah keluarnya hasil konsepsi dari uterus dihalangi oleh ostium uteri eksternum yang tidak membuka, sehingga semuanya terkumpul dalam kanalis servikalis dan servik uteri menjadi besar.
f.       Missed abortion ialah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetepi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
g.      Abortus babitualis ialah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut.
h.      Abortus infeksiosus ialah abortus yang disertai infeksi pada genetalia.
i.        Abortus septik ialah Abortus infeksiosus berat disertai penyebaran kuman atau toksin kedalam peredaran darah atau peritoneum.
(Hanifa Wiknjosastro, Edisi 3)



ABORTUS INKOMPLETUS
1.      PENGERTIAN
Abortus inkompletus ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
(Hanifa wiknjosastro, edisi 3)
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
(Kapita selekta kedokteran, jilit 1)

2.      ANATOMI FISIOLOGI
Gambar :


 

















Penampang Alat-alat Reproduksi Wanita Dilihat dari Depan
 










Genitalia Interna (Permukaan Belakang)
Alat Genetalia Interna
Ø  VAGINA (Liang Kemaluan)
Liang kemaluan yang merupakan suatu penghubung antara introitus dan uterus. Arahnya sejajar dengan arah dari pinggir atas simfisis kepromontorium. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing-masing panjangnya 6,5 cm dan 9 cm.  Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae ; ditengah-tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Lipatan-lipatan ini memungkinkan vagina dalam persalinan melebar.

Disebelah depan dinding vagina depan bagian bawah terdapat uretra, sedangkan bagian atasnya berbatasan dengan kandung kencing sampai keforniks anterior vagina.

Dinding kanan dan kiri vagina berhubungan dengan muskulus levator ani. Di sebelah atas vagina membentuk fornises lateraes sinestra et dekstra, 1,5 cm diatas forniks lateralis dalam parametrium terletak uterus, dan pada tempat itu uterus melintasi arteria uterina. Hal ini penting diketahui jika harus menjahit kembali robekan pada serviks uteri yang lebar, dan dekat pada tempat arteria uterina serta uterus berada.

Vagina mendapat darah dari : arterina uterina, arteria vesikalis, arteria hemoroidalis mediana dan arteria pudendus interna.

Ø  UTERUS
Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pear yang sedikit gepeng kearah muka belakang : ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri dari otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (servik kedepan dan membentuk sudut dengan vagina, demikian pula korpus uteri kedepan dan membentuk sudut dengan servik uteri).

Uterus terdiri dari : 1) fundus uteri, 2) korpus uteri, dan 3) serviks uteri. Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal ; disitu kedua tuba falloppii masuk ke uterus. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan tempat ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri (rongga rahim). Servik uteri terdiri atas : 1) pars vaginalis servik uteriyang dinamakan porsio : 2) pars supravaginalis servik uteri adalah bagian servik yang berada diatas vagina.

Ligamentum yang memfiksasi uterus adalah :
1.      Ligamentum kardinale sinistrum et dekstrum (mackenrodt)
2.      Ligamentum sakro-uterinum sinistrum et dekstrum.
3.      Ligamentum rotundum sinistrum et dekstrum
4.      Ligamentum latum sinistrum et dekstrum
5.      Ligamentum infundibulo-pelvikum


Ø  TUBA FALLOPPII
Terdiri atas : 1) pars interstisialis, bagian yang terdapat di dinding uterus; 2) pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya; 3) pars ampularis, bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi; 4) infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka kearah abdomen dan mempunyai fimbria.

Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur utuk kemudian menyalurkan telur kedalam tuba. Bentuk infundibulum seperti anemon (bintang laut).

Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale, yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot dinding tuba terdiri atas (dari luar dan dalam) otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih kedalam lagi didapatkan selaput yang berlipat-lipat dengan sel-sel yang bersekresi dan bersilia yang khas, berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi kearah kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut getar tersebut.


Ø  OVARIUM (Indung Telur)
Wanita pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri, yang depan mesoverium menggantung dibagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.

Struktur ovarium terdiri atas : 1) korteks sebelah luar yang diliputi oleh epithelium germitinativum yang berbentuk kubik dan didalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel primordial dan 2) medulla disebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.
(Hanifa Wiknjosastro, Edisi 3)

3.      ETIOLOGI
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
·         Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, basa menyebabakan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini ialah :
a.                   Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi X
b.                  Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
c.                   Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan, tembakau dan
Alkohol
·         Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun.
·         Factor maternal, seperti pnemunia, tifus, animea berat, keracunan dan toksoplasmosis.
·         Kelainan traktus genetalia, seperti inkompentensi servik (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri, dan kelainan bawaan uterus.
(kapita Selekta Kedokteran, jilit 1)

4.      PATOFISIOLOGI
Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, vili korialis belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan terlebih dahulu dari pada plasenta. Hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tak jelas bentuknya (blighted ovum), janin keluar mati, janin lahir masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi, atau fetus papiraseus.
(Kapita Selekta Kedokteran, jilit 1)

5.      TANDA DAN GEJALA
·         Aminorhoe, sakit perut, mules, keluar darah dari kemaluan (biasanya banyak atau sedikit).
·         Vaginal taucher : servik membuka, kadang bisa diraba sisa jaringan.
·         Uterus mengecil.
(Kumpulan haenout Maternitas smtr 3)

6.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
·         Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati. 
·         Pemeriksaan dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.
·         Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion.
(Kapita Selekta Kedokteran, jilit 1)


7.      KOMPLIKASI
a.    Perdarahan, perforasi, syok dan infeksi
b.   Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah.
(Kapita Selekta Kedokteran, jilit 1)

8.      PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a.       Aktivitas istirahat
      Gejala  : kesulitan untuk tidur
b.      Integritas Ego
      Gejala : perasaan cemas, takut bila tidak bisa punya anak
      Tanda : tidak dapat istirahat
c.       Makanan /cairan
      Gejala : tidak ada nafsu makan
       Tanda             : mual dan muntah
d.      Neurosensori
       Gejala : spasme otot
       Tanda             : agitasi (kemungkinan b/d nyeri / ansientasi atau trauma lain)
e.       Nyeri / kenyamanan
      Gejala : nyeri berat tiba-tiba saat cidera
                   Spasme / kram otot (setelah imobilisasi)
f.       Keamanan
      Tanda : laserasi kulit, avulsi jaringan, pendarahan, perubahan warna
                   Pembengkakan lokal (dapat meningkatkan secara bertahap atau tiba-tiba)

(Doengoes, Marylinn. dkk. 1999) 

  1. KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
Melakukan periksa dalam yang dimana terdapat jaringan yang ikut keluar bersama tangan saat dilakukan pemeriksaan, banyak darah yang keluar dari vagina
Terdapat kontraksi uterus sehingga membuat perut klien sanggat sakit
Keadaan umum klien sanggat lemah sehingga harus berbaring di tempat tidur dan dipasang dower cateter dan infus karena darah banyak keluar
2.      Diagnose keperawatan
a.          Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus.
b.         Berduka berhubungan dengan perasaan kehilangan.
c.          Resiko infeksi berhubungan dengan tidak lengkapnya pengeluaran isi uterus
d.         Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri akibat abortus inkompletus

No comments:

Post a Comment

LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR FEMUR

LANDASAN TEORI A.     MEDIS 1.       Pengertian Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan lu...