GEA
A.
MEDIS
I.
PENGERTIAN
Gastroenteritis adalah istilah umum untuk berbagai macam keadaan yang
biasanya disebabkan oleh infeksi dan menimbulkan gejala-gejala berupa hilangnya
nafsu makan, mual, muntah, diare ringan sampai berat dan rasa tidak enak di
perut.
(Elizabeth, J.2000)
Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang
terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa
disertai muntah.
(Sowden,et all.1996).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang pathogen.
(Whaley & Wong’s,1995).
Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan.
( Marlenan Mayers,1995 ).
II.
ANATOMI FISIOLOGI
Lambung terdiri dari bagian atas tundus uteri berhubungan dengan
esophagus melalui ofisium pilarik, terletak dibawah diafragma di depan pancreas
dan limfa, menempel disebelah kiri tundus uteri.
Bagian – Bagian Lambung:
a.
Cardia
b.
fundus
c.
Serosa
d.
Corpus
e.
Phylorus
Fungsi:
-
mensekresi cairan usus
-
menerima cairan empedu dan pancreas
-
mencerna makanan
-
mengabsorsbsi cairan, garam, vitamin
Reace evelin (2002) Anatomi Fisiologi

III.
PENYEBAB
Gastroenteritis
dapat terjadi / disebabkan oleh adanya virus dan kuman pathogen (salmonela,
chigella, colera, & E.Coli) kuman dan pathogen (stapilococus,
streptococcus, pseudomonas, proteus, kallariela)
Bakteri
gastroenteritis yang lain
1. Higiene dan sanitasi yang tidak
baik
2.
Perilaku masyarakat
3.
Lingkungan hidup, curah dan iklim yang tidak
menguntungkan
4. Pendidikan dan sosial ekonomi yang
rendah
5.
Kasus infeksi yang tinggi
Arief menejoer dkk (1999)
Penyebab gastroenteritis akut
adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri
atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya),
parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini
menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada d inding usus
Pada Gastroenteritis akut.
IV.
PATOFISIOLOGI
1.
Bakteri dari usus patogen

Toksik

Iritasi dan
inflamasi lambung
![]() |

Diare
(disertai sel darah merah dan putih)
2.
Kuman (patogen + non patogen )




Hiperperistaltik
usus dan


Gangguan
absorbsi Gangguan volume
darah
- intake
menurun - dehidrasi
- diare - suhu
meningkat
V.
TANDA dan GEJALA
a.Diare.
b.Muntah.
c.Demam.
d.Nyeri Abdomen
e.Membran mukosa mulut dan bibir kering
f.Fontanel Cekung
g.Kehilangan berat badan
h.Tidak nafsu makan
i.Lemah
b.Muntah.
c.Demam.
d.Nyeri Abdomen
e.Membran mukosa mulut dan bibir kering
f.Fontanel Cekung
g.Kehilangan berat badan
h.Tidak nafsu makan
i.Lemah
VI.
KOMPLIKASI
a.Dehidrasi
b.Renjatan hipovolemik
c.Kejang
d.Bakterimia
e.Mal nutrisi
f.Hipoglikemia
g.Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
b.Renjatan hipovolemik
c.Kejang
d.Bakterimia
e.Mal nutrisi
f.Hipoglikemia
g.Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a.Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
b.Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
c.Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
a.Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
b.Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
c.Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
VII.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Pemeriksaan Feses : Darah samar mungkin positif (erosi
mukosa); steatorea dan garam empedu dapat ditemukan.
2.
Pemeriksaan Sigmoideskopi : dapat menunjukkan edema
hiperemik mukosa kolon, celah transversal, atau ulkus longitudinal.
3.
Darah lengkap: Anemia (hipokromik, kadang-kadang
makrositik) dapat terjadi karena malnutrisi atau malabsorbsi atau tekanan
fungsi tulang (proses inflamasi kronis); peningkatan sel darah putih (SDP)
4.
ESR : Peningkatan menunjukkan inflamasi
5.
Albumin/protein total : menurun
6. Kolesterol : (meningkat dapat
mengalami batu empedu)
7.
Pemeriksaan Pembekuan : gangguan dapat terjadi
sehubungan dengan absorpsi vitamin B12 buruk
8. Elektrolit : penurunan kalium, kalsium,
dan magnesium dengan peningkatan natrium
9. Urine : Hiperoksalaria (dapat menyebabkan
batu ginjal)
10. Kultur Urine : bila ada organisme
Escherichia colli, diduga pembentukan fistula pada kandung kemih
VIII. PENATALAKSANAAN
MEDIK
Terapi diare
1.
Pemberian cairan oral/parenteral
a. Cairan
dehidrasi oral
Cairan peroral
diberikan untuk dehidrasi ringan, sedang, dan tanpa dehidrasi.
Ringan : BB
turun 2,5 – 5 % dari semula, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering,
kulit pucat, TD normal.
Sedang : BB
turun 5 – 10 % ; turgor jelek, membrane mukosa sangat kering, kulit keabuan,
takikardi, pada bayi ubun-ubun besar cekung.
Berat BB turun
> 15 % cyanosis, anemia, kelo[pak mata cekung, TD turun, turgor jelek, pada
batai ubun-ubun besar sangat cekung.
Pemberian
formula lengkap (oralit) mengandung NaCl, larutan gula pasir, larutan air
garam, larutan tepung beras, garam.
b. Cairan
parental
Untuk dehidrasi berat : missal cairan RL
2.
Pemberian makanan
a. Untuk anak kurang dari 1 th, BB
< 7 kg
Jenis makanan : ASI, susu rendah
laktosa, asam lemak tak jenuh, makanan setengah padat.
b. Untuk
anak 1 th >, BB > 7 kg
Jenis makanan padat/susu sesuai dengan kebiasaan
makan dirumah.
3.
Prinsip pengobatan/pemberian obat
Menggantikan
cairan yang hilang
a.
Obat anti sekresi (loperamit, cliferosilat)
b.
Obat anti spasmolitik (papaverin, maboverin)
c. Obat pengeras tinja (Diferosilat, loperamit)
d.
Antibiotic bila perlu (ampicilin, eritromicin)
- KEPERAWATAN
I.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Aktivitas
/ Istirahat
Gejala :
kelemahan, keletihan, insomnia, gelisah
2. Sirkulasi
Tanda : Takikardi (respon terhadap inflamasi, demam, nyeri)
TD
: menurun (hipotensi)
3. Integritas
Ego
Gejala :
Ansietas, emosi kesal
Tanda :
menolak, perhatian menyempit
4. Eliminasi
Gejala : diare / cair, bau
5. Makanan
Cairan
Gejala :
Anoreksia, mual/muntah, penuruan BB
Tanda :
membrane mukosa pucat, kelemahan, turgor kulit buruk
6. Higiene
Tanda : ketidakmampuan merawat diri
7. Nyeri
/ Kenyamanan
Tanda : nyueri tekan abdomen
Gejala : nyeri tekan kuadran kanan
8. Keamanan
Gejala :
peningkatan suhu, penglihatan kabur
II. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
a. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan
gaster yang berlebihan dan diare
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d penurunan masukan
c. Gangguan integritas kulit
berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang berlebihan.
d. Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan distensi abdomen.
e. Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang penyakit,prognosis dan pengobatan.
f. Cemas berhubungan dengan
perpisahan dengan orang tua,prosedur yang menakutkan.
No comments:
Post a Comment